Berapa biaya yang harus dipersiapkan untuk program bayi tabung (IVF)?



Mengapa setiap kali bertanya berapa biaya bayi tabung (IVF), jawabannya selalu misterius. Tidak pernah ada yang memberi tahu berapa biayanya walaupun sekedar kira-kira?. Pasti jawabnya “tergantung kondisi”. Mengapa begitu?. Saya akan membagikan pengalaman berkaitan dengan masalah biaya ini, jadi tolong dibaca sampai habis dulu ya. 
Mau model pertanyaannya rate minimal lah, kira-kira lah, yang paling murah lah. Tetep nggak akan kejawab.
Masi ngeyel juga hehehe, baca dulu tulisan ini sampai habis.

Disclaimer: Dalam tulisan ini, saya tidak akan merinci secara detail total biaya dari awal hingga akhir yang telah saya keluarkan. Beberapa poin penting terkait harga akan saya share, supaya bisa diestimasi kira-kira berapa yang harus disiapkan jika ingin mengikuti program bayi tabung. Tetapi bisa jadi biaya bayi tabung yang saya lalui di tahun 2019 tidak akan sama dengan tahun pas kalian baca tulisan ini. Metode pun belum tentu sama. Bisa jadi ada update teknologi terbaru atau bahkan kebijakan-kebijakan baru di era pandemi.

Tapi yang pasti saya ingin menceritakan pengalaman dan membuka wawasan, biaya apa saja sih yang mungkin tidak terpikirkan tetapi sebetulnya penting untuk disiapkan selain tindakan bayi tabung itu sendiri. Saya juga akan membagi tips sebaiknya apa yang harusnya ditanyakan pada klinik fertilitas jika kalian ingin membandingkan harga.
Nemu quotes dari IG storynya @vinadoesIVF yang sekarang sudah ganti nama jadi @Bumi.does

Sebagai seorang pasien yang sudah pernah melakukan IVF 2x (yang pertama berhasil tapi janin tidak tumbuh, yang kedua Alhamdulillah berhasil hingga persalinan. Baca cerita lengkapnya disini). Saya jadi punya gambaran mengenai biaya bayi tabung ini. Saya sendiri membagi biaya-biaya ini dalam beberapa kategori:
- Pra IVF: Tahap persiapan sebelum memulai bayi tabung.
- Tahapan IVF: Pemeriksaan awal, tahapan inti, hingga tes BetaHCG (penentuan hamil/tidak).
- Pasca IVF: Tahapan setelah dinyatakan positif hamil tentunya. Jika belum berhasil, maka tahapan ini tidak ada.


Pra IVF


Transport & akomodasi

Bagi yang sudah memutuskan ingin melakukan program bayi tabung di RS atau klinik mana, pastinya biaya yang paling awal harus dipersiapkan adalah 
- Akomodasi (hotel/kos/apartment).
- Biaya perjalanan dari kota tempat tinggal ke kota tempat program. Karena nggak selamanya kalian harus tinggal di kota tempat program, ada kalanya pulang dan ada kalanya bolak-balik.
- Transport sehari-hari menuju ke klinik/RS.
- Makan sehari-hari. Info catering harian atau jika ingin masak sendiri at lease harus cari tau dimana tempat berbelanja.

Kebutuhan dasar ini penting dipikirkan dari awal. Jika kalian dari luar kota (atau bahkan jika programnya di negeri seberang), kalian bisa mencari info akomodasi dll dari suster atau teman-teman seperjuangan di klinik fertilitas atau RS tempat program tersebut. Get the new communities, syukur-syukur kalo mungkin ada WhatsApp groupnya, sehingga bisa saling sharing semua info. 

Jika rumah kalian dekat atau masih satu kota dengan klinik/RS tempat program, bersyukurkah, karena 1 masalah telah terlewati. 


Nutrisi

Biaya lain yang tidak kalah penting dalam tahap persiapan ini adalah nutrisi yang meliputi makanan sehat tinggi protein dan vitamin-vitamin pendukung. Dulu di IVF ke-1 saya skip tahap persiapan nutrisi ini, hasilnya saya gagal. Di IVF ke-2, dua bulan sebelum melakukan bayi tabung, saya sudah mulai mengkonsumsi putih telur ayam kampung 5 butir/hari (howeeek…), makan banyak protein dan serat, setiap hari menu saya ada Salmonnya. Tidak harus begini, cuma memang kebetulan menu catering saya menyediakan Salmon setiap harinya. Mengurangi nasi, bahkan jarang makan nasi. Jus alpukat, jus tiga diva (tomat, wortel, apel) setiap hari. Akan lebih baik lagi jika pak suami mau ikutan juga, supaya sehat bersama-sama. 
Contoh-contoh menu catering saya, mungkin bisa dijadikan bahan inspirasi.








Dulu (saat tidak sedang promil), untuk makan sehari-hari, biasanya saya memasak sendiri makanan saya dan pak suami karena memang kami hanya tinggal ber2. Kalau malas masak ya beli. Jujur aja, untuk mempersiapkan menu se-intense itu tanpa godaan jajan dari luar saya nggak sanggup. Akhirnya catering sehat to the rescue. Dulu catering saya perbulan biayanya 3 juta. Saya mulai catering dari H-2 bulan program bayi tabung sampai saya berhasil hamil usia 8week kehamilan. Kira-kira 5 bulan saya ikut program catering ini berarti sudah 15 juta cost untuk urusan perut ini. Padahal pas saya dah berhasil hamil itu saya dah jarang makan makanan dari catering ini karena jujuuur dah bowsyeenn bgt pengen muntah. Tips: Kalo kalian punya asisten rumah tangga, atau kalian tipikal rajin yang konsisten, atau masih tinggal sama orang tua atau mertua yang bisa masakin, saran saya lebih enak masak sendiri aja, sapa tau bisa lebih hemat. Tapi tetap kuncinya harus konsisten dengan menu-menu sehat kaya serat & protein.

Vitamin pendukung saya konsumsi seperti Asam Folat, Vit E, Blackmor*s Triple Omega 3, susu tinggi protein seperti Pept*sol, madu apalah-apalah, oil-oilan masa kini, kurma-kurmaan (kurma beneran ding!), dan suplemen-suplemen dengan iming-iming kesuburan yang sekiranya aman (lupa apa aja) dari mulai yang penting sampai yang impulsif semata. Yang semua harganya tidak murah. Jika di total sudah berapa duit pulak untuk kebutuhan ini. Belum lagi sekarang era pandemi, vitaminnya ketambahan yang meng-klaim immunity booster dll, pasti lebih banyak lagi.

Cerita sedikit, ingat pengalaman dulu. Orang-orang susah beranak kaya' saya ini selalu jadi sasaran empuk bakul MLM obat. Mon maap ya, kewajiban dari dokter aja udah banyak mo ditambahain pulak. Tagihan resep aja dah banyak, mo ditambahin pulak. Ditolak baek-baek dipepet terus, ditolak keras eh tersinggung, owalaah. 
Konsumsi wajib, Vitamin E & Asam Folat.

Akupuntur & hypnofertility

Akupuntur dan hypnoterapi untuk fertilitas. Saya dulu ambil yang 1 paket bareng suami, karena kalo nggak ikut paketan jatohnya lebih mahal. Biaya untuk single akupuntur 300rb per kedatangan, jika ikut paketan sumi-istri biayanya 3 juta untuk 10x pertemuan. Jadi jika dihitung-hitung 1 orang kena 150rb. Kalo ditanya “apakah wajib ikut ini?” | “emm saya rasa nggak ada yang mewajibkan, tetapi waktu itu kami niatkan sebagai bentuk ikhtiar”. Di IVF ke-1 dulu saya tidak melakukan ini. Di tahap persiapan IVF ke-2 saya ikut ini. “Apakah ada pasangan yang tanpa melakukan akupuntur, IVFnya berhasil?” | “ada”. So this is all your choice


Olahraga

Olahraga dan sinar matahari juga adalah hal yang nggak kalah penting. Sebagai contoh bagi penderita PCOS penurunan berat badan akan berbanding lurus dengan tingkat kesuburan loh, ini ada penelitiannya. Sekarang tergantung kita aja, mau olahraga berbayar dengan personal trainee atau olahraga gratis dengan memanfaatkan sumber yang ada. Saya dulu olahraganya jogging pagi 40-60 menit, hampir setiap hari. Ditambah senam aerobic emak-emak komplek seminggu 2x, 10rb rupiah saja per kedatangan :D. Jadi untuk post ini biayanya super murah meriah.

Intinya semua tahapan pra IVF ini penting dilakukan dan ada biayanya. Persiapan penting sekali untuk memaksimalkan ikhtiar. Sayang sekali jika fisik, pikiran, dan hormonal tidak kita persiapkan dengan baik. Karena biaya IVF mahal sekali.


Tahapan IVF


Pemeriksaan awal

Sebelum dapat memulai prosedur suntik stimulasi. Ada serangkaian pemeriksaan yang harus dijalani oleh pasien. Pertama-tama tentunya pasien harus bertemu dokter. “Kapan sebaiknya berkunjung ke dokter jika kita sudah siap?” | “Hari pertama atau hari kedua haid, atau paling lambat hari ke-3 lah. Pas menstruasi kalian lagi deres-deresnya justru itu waktu terbaik memeriksakan diri”. 

Kemudian dokter akan melakukan USG transvaginal, untuk melihat sel telur dan kondisi rahim tentunya. Setelah itu konsultasi. Jika dokter memberi sinyal “OK, bisa lanjut cek lab”, maka beruntunglah kalian bisa lanjut ke tahapan selanjutnya. Biaya USG dan konsultasi ini sangat bervariasi tergantung klinik/RS tentunya. Fyi, sebagai gambaran di Morula Surabaya untuk sekali kedatangan konsultasi dan USG biayanya meliputi:
Clinic admin fee 50rb
Konsul fee 450rb
USG 150rb
Total 650rb per sekali kedatangan (tahun 2019).

Kenapa ketika dokter memberi acc ‘OK, boleh lanjut’ artinya kalian beruntung?”. Coba bayangkan misal dalam 1x pemeriksaan itu ternyata ditemukan masalah, maka otomatis dokter akan menyarankan untuk ‘menyingkirkan’ masalahnya terlebih dulu. Ya kalo masalahnya bisa diterapi hanya dengan obat, palingan nambah cost obat-obatannya. Nah kalo permasalahannya ternyata butuh tindakan seperti operasi kecil/besar atau laparoskopi atau hiteroskopi atau tindakan lainnya. Sudah keluar berapa duit, bahkan sebelum memulai tindakan suntik stimulasi. Belom lagi konsultasi berkali-kali, 650rb dikali berapa lagi tuh. 

Jika sudah OK semua tidak ada masalah, akan lanjut ke tahapan cek lab, yang biasa dilakukan sebelum memulai suntik stimulasi, biasanya dokter juga akan meresepkan vitamin macem-macem, seperti Asam Folat, Vit E, untuk istri dan beberapa vitamin-vitamin untuk suami. Ini pun sudah keluar duit lagi.

Lanjut cek laboratorium sebelum tindakan suntik stimulasi. Cek lab ini meliputi cek hormon seperti LH, FSH, AMH, Estradiol, Progesteron, dll. Tujuan cek lab ini adalah sebagai dasar dokter untuk memberikan dosis obat stimulasi buat pasien. Biayanya kurleb 2,2juta (tahun 2019). Jika dalam kondisi pandemi sekarang saya yakin pasti ketambahan cek apalah-apalah yang berkaitan dengan Covid. 


Tahap Stimulasi sel telur (follicles)

Jika hasil cek lab hormon tadi sudah keluar, dokter akan memberi dosis obat stimulasi. Di bagian ini siap-siap mentransfer sejumlah ‘uang gede’. Biasanya akan diberi dosis untuk 4 hari kedepan. Nah disinilah variable yang dapat membedakan antar pasien. Bisa jadi jenis obat yang diberikan, beda tiap pasien. 

Gini deh gampangannya, setahu saya (sepengetahuan saya yang bukan dokter) ada 3 merk obat stimulasi hormon dengan kandungan berbeda. Ada Gonal, Pergoveris, ada juga Menopur. Ketiga jenis obat ini sama-sama mengandung follicle stimulating hormone (FSH), fungsinya untuk stimulasi sel telur supaya besar. Tetapi ketiganya harganya beda, mulai dari Gonal yang paling murah, sampai Menopur yang paling mahal (fyi, murahnya Gonal juga mahal -__-“). Perbedaan kandungan antara ketiganya kalian bisa search sendiri. Yang pasti dokter akan meresepkan pasien sesuai kondisi masing-masing pasien, dengan dosis yang belom tentu sama setiap pasien. 
Dosisnya bervariasi.


Itu semua tergantung apa?”. Acuannya adalah hasil lab pemeriksaan awal tadi, ditambah dengan analisa data pasien. Misal ada riwayat penyakit bawaan/tidak, usia, pernah punya riwayat keguguran/tidak, dll. Kondisi masing-masing pasien juga mendasari analisa dokter. 

Nah itulah salah satu alasan mengapa nggak bisa dikatakan secara pasti biayanya berapa. Semoga dari penjelasan ini cukup menjawab rasa penasaran, mengapa jawabnya selalu “tergantung kondisi pasien”. 

Kalo nyonyah dulu pake obat apa?, suntik berapa hari?”. Saya dulu pake Pergoveris untuk 9 hari. Total biaya yang saya keluarkan ‘hanya’ untuk obat stimulasi ini saja adalah… berapa hayoo… penasaran bgt ya, pengen tau aja apa pengen tau banget?. 32 juta for only the FSH injection include the antagonis injection, Cetrotide.

Setelah disuntik obat stimulasi dengan dosis kurleb 4 hari, dokter akan melihat progress diameter follicles (sel telur) pasien. Lalu pasien melakukan cek lab lagi, hasil cek lab keluar, dokter kembali meresepkan dosis suntik lagi untuk +- 3 hari kedepan, lalu cek lab lagi, kontrol lagi dst sampai OPU. Jika progress hormone & follicles tanpa kendala, bisa jadi dosis stabil, harga stabil (stabil mahal :p). Tapi kalo tiba-tiba misal ukuran follicle nggak sesuai standart, bisa jadi dosis dinaikkan, harga beda lagi cuy!. Begitulah. Para suami siap-siap lihat tagihannya. Para istri harap-harap cemas, tiap hari perutnya disuntukin, tiap ketemu dokter di USG transV, dapat diagnosa yang mendebarkan jantung pula, tiap cek lab diambil darah lewat pembuluh vena. Alasan kedua mengapa harganya nggak bisa dipastikan, karena kedepannya juga belum tahu respon obat tersebut di tubuh kita bagaimana. Dokter yang meracik dosis obat, pasien siap-siap transfer aja.

Kira-kira begitulah yang terjadi selama tahap stimulasi. Konsul – cek lab – suntik, konsul – cek lab – suntik. Gitu aja terus kira-kira 8-10 hari kedepan hingga telur siap di pick up (OPU). Cost paling besar memang di obat stimulasi ini. Ibarat acara resepsi pernikahan di gedung, ini tu biaya cateringnya. Tapi jangan lupa, masih ada biaya kontrol dokter 650rb dikali entah berapa itu semua tadi ye kaan.., cek lab, dan vitamin-vitamin atau obat-obatan oral untuk penunjang.

Ovum Picks Up (OPU)

OPU adalah proses pengambilan telur-telur (follicles) yang sudah siap ‘dipanen’ berdasarkan ukuran diameternya. Biasanya terjadi di hari ke 12-14 dari injeksi stimulasi pertama. Prosedur dilakukan dengan membius total pasien. Pasien tidak akan merasa sakit sama sekali. Sel telur yang dapat di proses untuk tahapan penyatuan dengan sperma adalah sel telur yang Oocyte saja a.k.a. telur yang ada inti sel telurnya. Makanya jangan heran saat USG terakhir sama dokter bisa aja ada 12 telur yang siap panen, eeh taunya setelah OPU hanya tinggal 5 telur yang bisa di proses lebih lanjut. Penurunan jumlah antara hasil USG terakhir dengan kenyataan jumlah telur yang oocyte ini adalah hal biasa tapi lumayan bikin deg-degan. karena memang saat USG hanya dapat dilihat diameter telur saja, tanpa bisa melihat telur tersebut oocyte atau tidak.
Ovidrel. Suntikan pemecah sel telur yang diberikan 36 jam sebelum prosedur OPU.

Untuk memberi gambaran, biaya OPU yang pernah saya jalani tahun 2019 dulu adalah 23,9 juta belum termasuk menggunakan teknologi IMSI dan time lapse incubator. Untuk IMSI sendiri biayanya 7 juta, time lapse incubator 7 juta. Saya memakai keduanya. Jadi total biaya OPU saya 37,9 juta (tahun 2019). Tentunya harga OPU antara satu klinik/RS dengan yang lainnya tidak sama. Namun harga OPU ini merupakan variable tetap, maksudnya bagaimanapun kondisi pasien, harga OPU adalah tetap.
Jumlah follicles Oocyte saya ada 9. Padahal dilihat dari USG terakhir sebelum OPU ada 12.

Ngantuk berat pasca OPU.
Okey, lanjut lagi. Ketika sudah dapat telur-telur oocyte, yang kemudian dilakukan adalah, sel telur oocyte ini digabungkan dengan sperma suami di laboratorium. Diproses sedemikian rupa sampai di dapatkan hasil penyatuan sel telur & sperma yang dinamakan embrio.

Embrio inilah yang kemudian di transfer ke rahim.

Pre-implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A)

Di beberapa klinik bayi tabung yang sudah memiliki teknologi ini, untuk beberapa case tertentu terkadang pasien ditawarkan atau mungkin disarankan (tapi tidak selalu) untuk melakukan screening kromosom embrio sebelum dilakukan Embryo Transfer (ET). Tujuannya untuk melihat kromosom penyusun embrio apakah lengkap, apakah tidak ada kecacatan sehingga optimal untuk ditanam. “Biayanya berapa?”. Saya kurang tahu, bisa ditanyakan langusng ke klinik yang bersangkutan. “Nyonyah dulu pake PGT-A juga nggak?”. Nggak, teknologinya waktu itu belum ada (2019 pertengahan) begitu saya ketahuan hamil, teknologi PGT-A ini baru masuk di klinik tempat saya program.

Embryo Transfer (ET)

ET adalah proses meletakkan embrio pada rahim wanita. Biaya ET saya dulu tahun 2019 adalah 9,3 juta. Sama dengan OPU, biaya ET ini juga merupakan variable tetap. Antara klinik satu dengan yang lain harganya belum tentu sama.

Freezing Embryo 

Saya masih punya simpanan 1 embrio di Morula. Jangan lupa, untuk menyimpan embrio ini ada biayanya. Belom jadi bayi aja mereka sudah ‘nge-kos’. Biaya freezing embryo saya dulu 2,5 juta (tahun 2019), saya kurang tahu itu biaya per tahun atau per berapa bulan. Saya lupa tanya waktu itu. Harusnya sejak tahun 2020 saya sudah dapat tagihan perpanjangan biaya, tapi sampe sekarang kok belom dapat juga. Hmm.. bahaya, bisa-bisa ‘mbendol mburi’. Selama embrio itu masih di freeze, pasien harus membayar biaya perpanjangan ‘kontrakan’. Ini termasuk cost lagi.
Source: simdos.unud.ac.id. Penelitian by dr Jaqueline Sudiman, GradDipRepSC, MRepSc, PhD.

2 Weeks Wait (2WW)

Setelah proses ET selesai masuk ke tahapan 2 weeks wait (2ww). Sampai sini tidak ada kegiatan kontrol dokter sampai pada saat penentuan hamil atau tidak. Test hormon BetaHCG sudah dapat dilakukan di hari ke 12 setelah ET. Baca juga cerita saya tentang apa yang harus dilakukan saat 2ww.

Cek hormon Beta HCG

Setelah kurang lebih 12 hari pasca OPU, pasien akan dijadwalkan untuk menjalani tes BetaHCG. Biaya cek BetaHCG yang pernah saya lakukan di tahun 2019 adalah 719 ribu. Kalian berharaplah pada nilai BHCG >100. Mengapa?. Sebetulnya nilai BHCG >5 pun sudah dianggap hami, tetapi angkanya sangat kurang. Biasanya jika angka BHCG <100 dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan tes lagi seminggu kemudian, harapannya bahwa angkanya sudah bertambah 2x lipatnya. Artinya kehamilan yang terjadi memang bertumbuh. Jika dirasa nilai BHCG ini masih kurang, dokter akan menyarankan tes lagi jangka waktu beberapa hari kedepan, harapannya angkanya terus naik. Tentang trickynya angka BHCG ini dapat dibaca dipostingan saya yang ini --> Seberapa Penting Tes BetaHCG

Tetapi marilah kita fokus satu hal disini, jika angka BHCG dianggap kurang, kalian bisa saja disarankan untuk tes lagi dan lagi. Coba 719rb dikali berapa lagi tuh. Makanya dulu saya berdoa bgt supaya angka BHCG saya tinggi agar nggak perlu tes berulang-ulang dan yang pasti agar mendapat kehamilan yang kuat. Maklum, trauma bgt saya 2x keguguran.
Nilai beta HCG saya >100, Alhamdulillah nggak perlu tes ulang.


Pasca IVF, tahap kehamilan


Beberapa pasien mungkin akan berfikir untuk 'melarikan diri' secepatnya dari klinik tempat program setelah dinyatakan berhasil hamil. Karena menganggap biaya selama program kemarin sudah terlalu mahal. Eeits... jangan lari dulu, masih ada serangkaian test yang harus dilalui. Mengingat kehamilan ini adalah hasil bayi tabung, yang artinya ada banyak sekali ketidakstabilan hormon dalam tubuh kita pasca stimulasi, oleh karena itu di awal trimester pertama kita masih harus sangat-sangat menjaga kondisi. Senang boleh, tapi jangan terlalu, tetap tenang dan masih harus bersabar menjalani pemeriksaan demi pemeriksaan lagi. Resiko-resiko yang dapat terjadi pada kehamilan usia 8-10w misalnya seperti ini:

Resiko kekentalan darah

Setelah dinyatakan hamil, maka akan ada beberapa screening lagi yang harus dilakukan. “Untuk apalagi sih?”. Cek laboratorium ini tujuan utamanya untuk mengetahui kadar kekentalan darah pasien. Meliputi D-dimer, protein S, protein C, GGPD, Aca IgG, IgM, TSHS, Free T4. Karena biasanya pasien IVF itu sangat rentan dengan resiko kekentalan darah pasca suntik stimulasi dan OPU. Oleh sebab itu harus diantisipasi. “Apa bahayanya kekentalan darah?”, bahayanya penyumbatan dan pembekuan darah selama kehamilan. Aliran darah dari ibu ke janin tidak lancar. Resiko terburuk yang ditimbulkan adalah janin tidak tumbuh, resiko lain tentunya membahayakan nyawa ibu sendiri.
Darah saya yang diambil, sesaat setelah saya dinyatakan hamil. Aduuh banyak bgt, sampai pusing. Ingat petugas labnya bilang, "Ibu hamil, kok ekspresinya nggak senang?" | "lha wong darah saya diambil sebanyak ini" :(.

Hasil cek lab D-dimer, dll. Peningkatan kadar D-dimer adalah wajar terjadi pasca stimulasi, namun tetap harus dikontrol nilainya, jika sampai terlalu tinggi, maka akan ada terapi obat yang diberikan.

Oleh sebab itu cek kekentalan darah pasca BHCG dan dinyatakan hamil penting dilakukan. “Langsung aja, berapa biayanya?”. Untuk harga cek kekentalan darah, meliputi yang sudah saya sebutkan tadi (diatas), harganya 6,2 juta (tahun 2019).

Resiko OHSS

Resiko lain yang mungkin bisa terjadi pada ibu hamil muda dari hasil bayi tabung adalah terkena Sindrom hiperstimulasi ovarium atau Ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS). Ini dapat terjadi pada sebagian wanita akibat mendapat stimulasi hormon hCG. Resiko lebih tinggi pada wanita dengan kondisi PCOS atau tidak pcos tetapi memiliki follicles yang sangat banyak saat tahap stimulasi. Resiko dapat berupa OHSS gejala ringan hingga yang terberat. Untuk kondisi berat biasanya harus bedrest di rumah sakit. 

Artinya masih banyak screening maupun obat-obatan oral yang harus diupayakan untuk menjaga kehamilan ini agar tetap tumbuh sehat hingga saat dilahirkan nanti. Tentu saja itu semua ada biayanya.
Bumil dengan kondisi OHSS perutnya bisa tiba-tiba jadi gede bgt seperti hamil tua, padahal bloatingnya karena cairan. Source: Google.

Tingkatan resiko bahayanya OHSS. Source: Google.

Oleh karena itu pemeriksaan saat telah dinyatakan hamil harus dilakukan sebagai antisipasi. Karena rangsangan dari macam-macam obat hormon yang masuk ke dalam tubuh selama masa program.

Obat-obatan pendukung

Pengalaman saya sendiri, trimester awal kehamilan dulu masih menjadi saat terberat. Satu sisi saya udah bosen bgt sama obat-obatan, vitamin dan makanan yang sudah saya konsumsi bahkan dari sebelum mulai program tetapi ternyata masih belum bisa lepas. Malah waktu itu Ddimer saya sempat tinggi, jadilah harus suntik Lovenox dosis 1x1, 0,4ml hingga usia kandungan 8w, yang mana harga obatnya 208rb/0,4ml (1 ampul), saya diresepkan 21 ampul, kalo di total 4,3 juta, hanya untuk Lovenox saja.
Lovenox, suntikan galau (yang tau-tau aja, hehe).

Obat yang lain yang nggak kalah bersaing mahalnya adalah berbagai macam obat penguat kandungan mulai dari yang oral sampai ovula (masuk lewat bawah). Harganya pun nggak murah ini.
Macam-macam obat penguat kandungan mengandung Progesterone hormone.

Terberat pernah saya alami, saya harus bedrest di rumah sakit 3 hari di usia kandungan 8w karena pendarahan yang saya alami. Alhamdulillahnya pendarahan saya tidak membahayakan janin, jadi kehamilan saya masih dapat dilanjutkan hingga bayinya lahir. Tapi artinya ada tagihan rumah sakit yang harus dibayar.
Pendarahan saat usia kehamilan 8w, buru-buru ke IGD, hasilnya kudu bedrest  di RS 3 hari. Alhamdulillah selamat.

Tetapi sejak dinyatakan hamil semua tagihan kontrol, obat-obatan, bahkan masuk rumah sakit di cover asuransi kantor pak suami. Ya jika sudah hamil haknya diperlakukan sama seperti ibu hamil lainnya yang juga di cover asuransinya.

Usia kandungan 12w hingga lahiran Alhamdulillah kehamilan sudah lebih kuat. Konsumsi obat penguat bisa dibilang tidak ada lagi dengan catatan kondisi janin baik. Hanya tinggal konsumsi vitamin-vitamin penunjang kehamilan, yang mana juga lumrah dikonsumsi ibu-ibu hamil lainnya.
Semua obat2 penguat sudah dihentikan, tinggal minum ini (kecuali Lactacyd) sama seperti ibu hamil umumnya, yang mana teman-teman saya yang hamil alami pun malas minum vitamin2 ini katanya ribet. Bagi kaum bayi tabung, ini doank sih permen namanya.

Biasanya di usia kandungan 12w, setelah menjalani USG fetomaternal. Pasien bisa bebas berpindah dokter kandungan, jika misal ingin kembali ke kota asal domisili atau misal pengen pindah aja.

USG fetomaternal

Di usia kehamilan 12w biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan USG fetormaternal. Tujuannya untuk mendeteksi kelainan kromosom dan kecacatan janin sejak dini. USG yang dilakukan adalah USG 2D dan 4D. USG fetomaternal 4D ini sifatnya bukan ‘entertain’ saja, tapi lebih ke tujuan yang sudah saya sebutkan diatas. USG fetomaternal ini dilakukan oleh dr. SpOG fetomaternal consultant. Durasi USGnya berlangsung lama bisa 30-40 menitan lo, lama.
Hasil pemeriksaan fetomaternal 1/2, di usia kehamilan 12w. Nanti dokternya yang bakal menjelaskan.

hasil pemeriksaan fetomaternal 2/2. Dapat mendeteksi kelainan Trisomy (jika ada). Saya saat itu terdiagnosa preeklamsia & premature. Alhamdulillah tidak terjadi dua-duanya saat kelahiran.

Termasuk saat pemeriksaan ini, ibu hamil akan di lakukan screening melakui cek darah, meliputi Free BetaHCG, Placenta growth factor (PIGF), PPAPP-A cek ini dilakukan untuk mendeteksi resiko kelahiran premature atau resiko preeklamsi pada ibu hamil.
Cek darah.

"Langsung saja, berapa biayanya bun?"

Untuk cek darah laboratorium meliputi 3 poin (Free BetaHCG, Placenta growth factor (PIGF), PPAPP), biayanya 2,6 juta. 

Sedangkan untuk USG fetomaternalnya, meliputi:
- Konsul dan clinic Admin Fee total 500 ribu. 
- USG 2D 200 ribu.
- USG 4D 1,2 juta. 
Total USG fetomaternal 1,9 juta.

Total keseluruhan (cek darah + fetomaternal) = 4,5 juta (data tahun 2019).

Belum lagi misal ada obat atau vitamin tambahan, hmm...

USG fetomaternal ini diakukan 2x selama masa kehamilan. Di usia 12w dan sekitar 20-21w. Di usia kehamilan 20-21w itu hanya dilakukan USG 2D dan 4D saja tanpa cek darah. Jadi biayanya hanya 1,9 juta saja, ((((hanya)))).

Yang unik dari USG ini adalah, saya akhirnya baru tahu jika kehamilannya adalah kehamilan Gemeli maka biaya USG fetomaternalnya juga dikalikan jumlah bayi. Jadi misal kehamilannya kembar 3 ya berarti 1,4 juta (clinic admin fee tidak termasuk) x 3, dst. Iya juga sih kalo dipikir, yang di USG fetomaternal kan satu-persatu. Ini fun fact menurut saya waktu itu sebagai orang yang tidak mengerti sebelumnya.

Oiya USG fetomaternal yang saya lakukan ini tidak di cover asuransi kantor suami saya. Kantor hanya mengcover biaya USG rutin bulanan itu saja. Jadi bagi saya ini termasuk pengeluaran ekstra lagi.

Cek Noninvasive Prenatal Testing (NIPT)

Tes NIPT adalah suatu metode untuk menentukan risiko apakah seorang janin akan lahir dengan kelainan genetik (kromosom), seperti trisomy 21 atau Down Syndrome, trisomy 18 atau Edwards Syndrome, dan trisomy13 atau Patau Syndrome, atau tidak. (sumber: parentstory.com). Lebih lengkap tentang pengalaman NIPT, bisa dicek di postingan ini --> Apa Itu NIPT dan Fetomaternal.

Sebetulnya sama dengan pemeriksaan darah yang saya lakukan saat cek fetometernal, tujuannya sama. hanya saja dulu saya tidak melakukan ini. Nah yang terbaru, saya mendapat info dari teman promil saya, jika dia melakukan test ini, karena terkait dengan pandemi, kebijakan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat). Jadi jam operasional klinik dibatasi. USG fetomaternal ditiadakan dan diganti dengan cek NIPT ini.

Tesnya cukup dengan mengambil sampling darah ibu saja. Menurut teman saya yang barusan tes, biayanya 9 juta-an yang komplit. Saya kurang tau juga komplit itu meliputi apa saja.

Jadi antara USG fetomaternal dan NIPT ini sebetulnya dilakukan salah satu saja. Karena situasi pandemi saat ini tidak memungkinkan untuk dilakukan USG/cek fetomaternal, maka solusinya ya cek NIPT. Begitu kira-kira info terbaru yang saya dapat.

Selesai

Nah itu deh kira-kira biaya-biaya dalam kesatuan rangkaian IVF. Supaya kalian tahu jika IVF itu nggak hanya saat proses IVFnya saja yang memakan biaya banyak. Tapi juga ada ‘perintilan-perintilan’ pra IVF dan masa kehamilan, hingga persalinan yang kadang tidak terpikirkan tapi penting juga. Karena tujuan utama dari promil itu sebetulnya bukan hanya sampai hamil saja, tetapi hamil sehat hingga selamat saat persalinan, tul nggak?.

"Tapi kok sepertinya ribet dan panjang amat proses pemeriksaan kehamilannya Nyah?, saya pernah hamil juga sampai lahiran selamet nggak gitu-gitu amat. Emangnya kalo kehamilan dari hasi IVF harus gitu ya?". Dalam istilah medis memang ada istilah High Social Value Baby (HSVB) artinya memang si janin dalam kandungan ini membutuhkan perhatian lebih ekstra, dilihat dari: cara 'bikinnya' yang ribet, sulit dan lama penantiannya, belom lagi mungkin resiko si ibu yang hamil dalam keadaan sudah berumur dll. Jadi ya begitulah penanganannya. Hingga saat persalinan pun biasanya dokter akan memilih cara yang minim resiko dan cepet aja, mengingat ya mengingat... all the things that have been through.

"Ah ribet lah, moga-moga saya nggak harus mengalami ini.". Semua ibu promil itu juga sebetulnya kalo bisa ya nggak usah pake acara promil-promilan lah. Siapa juga yang pengen, dikira seneng apa :).

Persalinan

Tiba saat persalinan. Biasanya banyak ibu hamil (dari IVF) bingung, apakah jika seseorang itu hamil dari hasil IVF bisa melahirkan normal?. Jawabnya bisa. Si Marsha Tengker (cacatengker, adeknya Nagita Slavina). Anak pertamanya kan juga bayi IVF, dilahirkan melalui persalinan normal. Kalau tanya bisa/nggak sih ya bisa-bisa saja sebetulnya, jika tidak ada indikasi medis yang mengharuskan persalinan secara SC. Toh kehamilan dari bayi tabung, jika sudah dinyatakan hamil sebetulnya juga sama kok dengan hamil normal/alami. Hanya memang penanganannya ekstra mengingat perjuangan yang dilakukan sudah begitu panjang. “Kalo nyonyah dulu normal/SC?”. Saya SC bun terjadwal, I even picked the due date.
Kontrol terakhir saat itu. Lusanya lahiran.

Foto wefie pertama sama bayi.

Terkait masalah biaya, ada cerita sedikit tentang teman saya yang melahirkan bayinya kembar 3 dengan kondisi lahir premature. Jadilah saya baru tau lagi jika melahirkan kembar, biaya lahirannya juga dikalikan jumlah anak. Nggak semua sih mungkin ada beberapa point yang dikalikan 3 tetapi nggak semua. Bayinya kan memang ada 3, tapi nyobek dan jahitnya kan cuma sekali.

Teman saya itu, melahirkan bayi-bayi prematurnya di usia kira-kira sekitar 28w (7 bulanan) dengan kondisi Berat Badan Lahir Ringan (BBLR) akhirnya mereka harus rawat dulu di NICU selama kurang lebih 2 bulan, sampai bbnya min. 2,5 kg baru diperbolehkan pulang. 

Misal katakanlah biaya rawat inap di NICU itu sehari 1 juta, maka akan dikalikan 3, dikalikan lagi 60 hari. Huwaaaa… Asli temen saya menjalani itu. Tetapi saya juga nggak tanya-tanya tentang biaya NICUnya. Sekarang Alhamdulillah bayi tripletnya sudah tumbuh menjadi toddler yang lucu, sehat & menggemaskan.

Jadi tentang kehamilan kembar, setiap pasangan yang lama nggak punya keturunan biasanya pengen punya anak kembar. Alasannya pasti karena pengen nge-rapel :D. Saya pun dulu ingin. Tetapi setelah saya tahu semua faktanya. Kehamilan kembar itu nggak semudah yang orang lihat. Yang dipikir lucu punya anak lebih dari 1, yang menjalani aduhaaay tsay...! Semua biayanya bahkan sudah dikalikan jumlah anak sejak dari mereka di dalam kandungan :D. Ibu hamil kembar memiliki resiko melahirkan premature lebih tinggi dibanding ibu dengan kehamilan tunggal. But however, having a child is a gift, having a twin or even triplet is beyond a bless. Intinya jika awalnya kalian ingin bayi kembar, lalu nggak dapat kembar, yasudah tidak perlu ada rasa penyesalan (walaupun sedikit, jangan!).

Tips menanyakan biaya bayi tabung

Kalau kalian sudah baca cerita ini dari awal pasti kalian tahu yang mana saja variable-variable yang tetap dan tidak tetap. Jadi daripada bertanya, “berapa ya kira-kira biaya bayi tabung disini?”. Meskipun kalian berharap jawaban kira-kira mereka juga nggak bisa jawab beb. Kalo mereka jawab 100 juta tar malah timbul pertanyaan lagi, “100 juta buat apaan aja?”. Nah kan repot. Mana tau 100 juta, mungkin lebih, mungkin juga nggak sampai. Saya malah pernah mendapat pertanyaan melalui DM Instagram, “mbak, berapa biaya bayi tabung yang harus saya siapkan untuk promil di Morula Sby dari awal sampai berhasil?”. Waduuh.. mana tau bu, berhasilnya kapan. Semua sih pastinya berharap keberhasilan pada 1st attempt, tapi ya takdir juga kadang yang menentukan.

Jika ingin menanyakan harga lebih baik to the point langsung bertanya, seperti:
- Berapa biaya konsultasi dokter di klinik ini?
- Berapa biaya OPU disini?
- Berapa biaya embryo transfer?
- Berapa biaya ICSI/IMSI?

Langsung tanyakan ke klinik yang bersangkutan, karena sudah pasti paling up to date. Dan yang pasti, pertanyaan-pertanyaan tersebut jelas bisa dijawab. Dari situ aja kita sudah bisa tau perbandingan antar klinik berdasarkan harga. 

Tinggal kemudian kalian bandingkan dengan poin-poin lain sebagai bahan pertimbangan, seperti:
- Kelengkapan fasilitas di klinik tersebut.
- Kenyamanan klinik.
- Sistem antrian.
- Sistemnya mereka menghandle pasien.
- Dokter yang menangani, dll.

Memilih tempat melakukan program bayi tabung itu menurut saya sama pentingnya dengan memilih dokter yang tepat. Dokter yang terHitz belum tentu yang terbaik lo buat kita. Antara pasien dan dokter itu harus ada chemistry-nya. Tentu kalian yang paling bisa merasakan itu. Biasanya juga semakin terkenal dokternya, berbanding lurus dengan jumlah pasiennya. 

Bayi Tabung ternyata mahal sekali, saya nggak mampu

Memang semacam ada dilemma, satu sisi ingin mencoba ikhtiar bayi tabung, satu sisi belum mampu biayanya. Bayi tabung itu tidak selalu tentang uang, siapa yang punya banyak uang pasti bisa punya anak dari bayi tabung. Nggak juga. Saya pernah dapat cerita tentang teman yang bekerja di salah satu BUMN yang ditempat kerjanya itu bisa meng-klaim biaya IVF lo, wow enak kan. Pada akhirnya orang ini sudah 2x mencoba dan gagal. Sebetulnya dia masih bisa program IVF lagi, toh masih dicover kantor kan biayanya. Tapi dia sendiri sudah tidak mau, sudah terlalu lelah dan complicated rasanya. Ini membuktikan bahwa IVF itu nggak melulu perkara asal punya duit. 

Memang jika ada dananya artinya ada kesempatan. Tetapi dari pengalaman saya hidup bersosial beberapa tahun terakhir ini, saya menarik kesimpulan bahwa nggak semudah kamu punya uang maka everything could be happened. Banyak variable-variable lain selain uang yang justru menjadi faktor penentu keberhasilan program.

Lantas apakah bayi tabung adalah jalan terakhir setiap ikhtiar program punya keturunan?. Kalo menurut saya nggak juga, bayi tabung itu bukan jalan terakhir. Toh buktinya yang gagal IVF juga pasti masih akan mencoba berbagai macam cara lagi. 

Intinya, jangan berkecil hati jika masih belum dapat melakukan kesempatan bayi tabung. Tetaplah berikhtiar sesuai kemampuan. Minta pertolongan pada Allah SWT.

Kalian boleh share tulisan ini jika dirasa bermanfaat. Jika ada yang mau cerita pengalaman setelah membaca tulisan ini, bisa komen dibawah atau ngobrol-ngobrol di Instagram saya @irespat ya, saya aktif di IG. Terima kasih :).

CONVERSATION

6 comments:

  1. Terima kasih sharingnya, mbak Intan. Komprehensif dan mudah dimengerti.
    Saya pernah IVF di tahun 2018 tapi gagal (unexplained).
    Sekarang sedang persiapan IVF kedua (tahap pemeriksaan awal).
    Tulisan mbak Intan membantu saya merefresh ingatan saya dan menjadi masukan untuk saya memperbaiki persiapan kami.
    Barakallah, mbak Intan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah mampir ke blog & membaca mba. Semoga lancar IVF ke-2 ini, dimudahkan & hasilnya sesuai harapan 🙏🏻

      Delete
  2. Halo mba intan. Trimakasih buat share pengalamannya. Membantu sekali buat saya yg mau menentukan promil ivf. Btw kalo boleh tau. Dulu promil ivf case suami istri apa ? Trimakasih sebelumnya. Semofa berkenan menjawabnya 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbaa, terima kasih sudah mampir membaca. U/ pertanyaannya bisa dibaca dulu tulisan sy yg ini ya http://www.irespat.com/2019/12/cerita-promil-perjalanan-menuju.html?m=1 disitu ada jawabannya

      Delete
  3. Halo mba.. waktu setelah embrio transfer yg dirasakan ada ga mba? Kan mba intan positif hamil akhrnya. Yg dirasain selama 2 minggu ada yg beda ga si mba ? Sy lg cemas nunggu 2 minggu ini

    ReplyDelete
  4. Mba bisa info kontak catering ivfnya gak? Terima kasih sblmnya.

    ReplyDelete

Back
to top